Kamis, 19 Agustus 2010

KESEIMBANGAN IQ, EQ DAN SQ DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Pendahuluan 

Dalam rentang waktu dan sejarah yang panjang, manusia pernah 

sangat  mengagungkan  kemampuan  otak  dan  daya  nalar  (IQ). 

Kemampuan berfikir dianggap sebagai primadona. Potensi diri yang lain 

dimarginalkan.  Pola  pikir  dan  cara  pandang  yang  demikian  telah 

melahirkan  manusia  terdidik  dengan  otak  yang  cerdas  tetapi  sikap., 

perilaku  dan    pola  hidup  sangat  kontras  dengan  kemampuan 

intelektualnya.  Banyak  orang  yang  cerdas secara akademik tetapi gagal 

dalam  pekerjaan  dan  kehidupan  sosialnya.  Mereka  memiliki  kepribadian 

yang  terbelah  (split  personality).  Di  mana  tidak  terjadi  integrasi  antara 

otak dan hati. Kondisi tersebut pada gilirannya menimbulkan krisis multi 

dimensi yang sangat memprihatinkan. 

Fenomena  tersebut  telah  menyadarkan  para  pakar  bahwa 

kesuksesan seseorang tidak hanya ditentukan oleh kemampuan otak dan 

daya  pikir  semata,  malah  lebih  banyak  ditentukan  oleh  kecerdasan 

emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ). Tentunya ada yang salah 

dalam pola pembangunan SDM selama ini, yakni terlalu mengedepankan 

IQ,  dengan  mengabaikan  EQ  dan  SQ.  Oleh  karena  itu  kondisi  demikian 

sudah  waktunya  diakhiri,  di  mana  pendidikan  harus  diterapkan  secara 

seimbang,  dengan  memperhatikan  dan  memberi  penekanan  yang  sama 

kepada IQ, EQ dan SQ. 

Pertanyaan  yang  muncul  kemudian  adalah,  bagaimana  konsep 

Islam  tentang  keseimbangan  IQ,  EQ  dan  SQ.  Apakah  Islam  juga 

mengutamakan  IQ  semata  atau  sebaliknya  memberi  penekanan  yang 

sama terhadap ketiga potensi tersebut. Makalah sederhana ini mencoba 

mendeskripsikan konsep Islam tentang keseimbangan IQ , EQ dan SQ. 

Ajaran Islam Tentang IQ, EQ dan SO 

Selaku  orang  yang  beriman,  tidak  perlu  ada  keraguan  betapakembali. 

2.  Firman-Nya dalam ar-Ra'du 4 mengajak manusia untuk merenungkan 

betapa  variatifnya  bentuk,  rasa  dan  warna  tumbuh-tumbuhan  dan 

buah-buahan, padahal berasal dari tanah yang sama. 

3.  Firman-Nya dalam an-Nahlu 12 mengimbau orang yang berfikir untuk 

memikirkan pergantian malam dengan siang dan perjalanan planet-

planet yang kesemuanya itu bergerak dengan aturan Allah. 

4.  Firman-Nya  dalam  ar-Rum  24  mengajak  manusia  untuk  memikirkan 

proses turunnya hujan dan manfaat air hujan bagi kehidupan di muka 

bumi. 

5.  Teori  "Big  Bang"  disebut  al-Qur'an  dalam  al-Anbiyaa':30,  teori 

"Nebula"  (1   C':  milyar  galaksi)  dalam  ar-Rahman  :38,  thawaf  alam 

semesta dalam al-Israa:44, dan "Black Hole"dengan gravitasinya yang 

sangat kuat, menjangkar dan menarik seluruh planet agar tetap pada 

orbitnya , dalam Yasin 38-40, dan sebagainya. 

Kecerdasan  emosional  adalah  kemampuan  merasakan, 

memahami  dan  secara  efektif  menerapkan  daya  dan  kepekaan  emosi 

sebagai  sumber  energi,  informasi  koneksi  dan  pengaruh  yang 

manusiawi.2  Dapat dikatakan bahwa EQ adalah kemampuan mendengar 

suara hati sebagai sumber inform asi. Untuk pemilik EQ yang baik , baginya 

infomasi  tidak  hanya  d idapat  lewat  panca  indra  semata ,  tetapi  ada  

sumber  yang  lain ,  dari  dalam  dirinya  sendiri  yakni  suara  hati.  Malahan 

sumber  infomasi  yang  disebut  terakhir  akan  menyaring  dan  memilah 

informasi yang didapat dari panca indra . 

Substansi  dari  kecerdasan  emosional  adalah  kemampuan 

merasakan  dan memahami  un tuk  kemudian  disikapi secara  manusiawi . 

Orang  yang  EQ - nya  baik , dap at  memahami perasaan orang  lain ,  dapat 

membaca  yang  tersurat  dan  yang  tersirat ,  dapat  menangk ap  bahasa 

verbal  dan  non  verbal .  Semua pemahaman  tersebut  akan  menuntunnya 

agar  bersikap  sesuai  dengan  kebutuhan  dan  tuntutan  lingkungannya 

Dapat  dimengert i  kenapa  orang  yang  EQ - nya  baik ,  sekaligu s  kehidupan 

sosialnya  juga  baik .  Lain  tidak  karena  orang  tersebut  dapat  merespon 

tuntutan lingkungannya dengan tepat .  

Di  samping  itu ,  kecerdasan  emosional  mengajarkan  tentang5.  Hadis Rasulullah SAW menyatakan bahwa di dalam tubuh manusia 

ada segumpal daging, bila ia baik baiklah seluruh tubuh , dan bila ia 

rusak , rusak pulalah seluruh tubuh. Segumpal daging itu adalah hati. 

6.  Hadis Rasulullah SAW menyatakan bahwa bila manusia berbuat 

dosa  tumbuhlah  bintik-bintik  hitam  di  hatinya.  Bila  dosanya 

bertambah,  maka  bertambah  pulalah  bintik-bintik  hitam  tersebut, 

yang kadang kala sampai menutup seluruh hatinya. 

Mengacu kepada ayat dan hadis di atas dapat disimpulkan bahwa 

EQ  berkaitan  erat  dengan  kehidupan  keagamaan  .  Apabila  petunjuk 

agama  dijadikan  panduan  kehidupan,  maka  akan  berdampak  positif 

terhadap kecerdasan emosional . Begitu pula sebaliknya. 

Kecerdasan  spiritual  adalah  kecerdasan  untuk  menghadapi 

persoalan  makna  atau  value,  yakni  kecerdasan  untuk  menempatkan 

perilaku  dan  hidup  dalam  konteks  makna  yang  lebih  luas.  Kecerdasan 

untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna 

dibanding  dengan  yang  lain.  Dapat  juga  dikatakan  bahwa  kecerdasan 

spiritual merupakan kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap 

setiap  perilaku  dan  kegiatan,  melalui  langkah-  langkah  dan  pemikiran 

yang bersifat fitrah dalam upaya menggapai kualitas hanif dan ikhlas5.  SQ 

adalah  suara  hati  Ilahiyah  yang  memotivasi  seseorang  untuk  be rbuat 

atau tidak berbuat  .  

Kalau EQ berpusat di hati, maka SQ  berpusat pada "hati nurani" 

(Fuad/dhamir).  Kebenaran  suara  fuad  tidak  perlu  diragukan  Sejak  awal 

kejadiannya,  "fuad"  telah  tunduk  kepada  perjanjian  ketuhanan  " 

Bukankah Aku ini Tuhanmu ?" Mereka menjawab :" Betul (Engkau Tuhan 

kami ), kami bersaksi "( al-A'raaf,7:172  ). Di samping itu, secara eksplisit 

Allah  SWT  menyatakan  bahwa  penciptaan  Fuad/  al- idah  selaku 

komponen utama manusia terjadi pada saat manusia masih dalam rahim 

ibunya  (al-Sajadah,32:9).  Tentunya  ada  makna  yang  tersirat  di  balik 

informasi  Allah  tentang  saat  penciptaan  fuad  karena  Sang  Pencipta  tidak 

memberikan  informasi  yang  sama  tentang  waktu  penciptaan  akal  dan 

qalbu.  Isyarat  yang  dapat  ditangkap  dari  perbedaan  tersebut  adalah 

bahwa kebenaran suara fuad jauh melampaui kebenaran suara akal dan 

qalbu .saling  membutuhkan  dan  melengkapi  .  Namun  kalau  akan  dibedakan  , 

maka  SQ  merupakan  "Prima  Causa  "  dari  IQ  dan  EQ.  SQ  mengajarkan 

interaksi manusia dengan al-Khalik , sementara IQ dan EQ mengajarkan 

interaksi manusia dengan dirinya dan alam di sekitarnya. Tanpa ketiganya 

bekerja  proporsional,  maka  manusia  tidak  akan  dapat  menggapai 

statusnya sebagai "Khalifah" di muka bumi. 

Oleh karena Islam memberikan penekanan yang sama terhadap " 

hablun  min  Allah  "  dan  "hablun  min  al-naas  ",  maka  dapat  diyakini 

bahwa  keseimbangan  IQ,  EQ  dan  SQ  merupakan  substansi  dari  ajaran 

Islam. Jika selama ini orang Islam sadar atau tidak, turut mengagungkan 

dan  memberi  penekanan  terhadap  pendidikan  akal  dengan 

mengenyampingkan  pendidikan  hati  dan  hati  nurani  berarti  orang 

Islam telah mengabaikan semangat dan ajaran agamanya. Kondisi yang 

tidak  ideal  tersebut  sudah  waktunya  diakhiri  ,  dengan  memberikan 

pendidikan dan kepedulian yang sama terhadap IQ, EQ dan SQ  .
Wallah 'alamu bi al-shawab 

 

                                                 
1 A. Winarno dan Tri Saksono, Kecerdasan Emosional, Jakarta, LAN, 2001, hal. 4. 
2 Ibid, hal. 8 
3  Ary Ginanjar Agustian, ESQ ,  Jakarta, Penerbit Arga, 2002, Cet. 7, hal. xliii  
4  Daniel Goleman,  Working with Emotional Intelligence, (New York : Bantam Books, 1999) 
hal. 13.  
5  Ary Ginanjar Agustian, ESQ, Op. cit., hal 57  
6  Taufik Bahaudin,  Brainware Management, Jakarta : PT Gramedia, 2000, cet. Kedua, hal. 
60 
7  Ary Ginanjar Agustia,  loc.cit

Rabu, 18 Agustus 2010

Rahasia dibalik Sholat tarowih

Shalat tarawih di bulan ramadan
hukumnya sunnah muakkad bagi umat islam .
Oleh sebab itu usahakan
kita jangan sampai meninggalkan bulan ramadan
Dibawah ini adalah fadhilah / pahala salat tarawih tiap malamnya:

Malam ke-1 : Orang mu'min diampuni dosanya ,bersih seperti bayi lahir dari kandungan ibunya
Malam ke-2 : Allah mengampuni dosa kita dan kedua orang tua(Bapak-ibu)kita
Malam ke-3 : Malaikat memanggil dari alam 'Arasy,berseru:"Segeralah kamu beramal,Allah mengampuni dosa-dosamu terdahulu"
Malam ke-4 : Diberi pahala Sebanyak membaca Taurat,Injil,Zabur,Al-Qur'an
Malam ke-5 : Di beri pahala sebanyak shalat di Masjidil haram,Masjidil Aqsha,dan Masjid Nabawi
Malam ke-6 : Diberi pahala sebanyak pahala tawaf di Baitul Makmur,dan setiap batu-batuan dan Tanah liat beristighfar untuknya
Malam ke-7 : Seolah-olah bertemu Nabi Musa berjuang bersama melawan Firaun dan Haman
Malam ke-8 : Diberi segala apa yang diterima oleh Nabi Ibrahim
Malam ke-9 : Seolah-olah beribadah seperti yang dikerjakan Nabi Muhammad SAW
Malam ke-10: Diberi kebaikan dunia akhirat
Malam ke-11 : Bakal meniggal dunia bersih dari segala dosa seperti bayi yang baru dilahirkan
Malam ke-12 : Wajah kita akan bercahaya seperti bulan purnama dihari kiamat
Malam ke-13 : Kelak dihari kiamat akan aman dari segala kejahatan
Malam ke-14 : Dibebaskan dari hisab,dan para malaikat memberi kesaksian atas ibadah tarawih kita
Malam ke-15 : malaikat bersholawat pada kita,penaggung 'Arasy dan kursi
Malam ke-16 : Dibebaskan dari segala siksa neraka dan bebas pula masuk surga
Malam ke-17 : Diberi pahala yang diterima para nabi
Malam ke-18 : Malaikat memanggil "Ya hamba Allah,engkau dan kedua orang tuamu telah diridhoi oleh Allah SWT
Malam ke-19 : Ditinggikan derajatnya di surga Firdaus
Malam ke-20 : Diberi pahala syuhadak dan sholihin
Malam ke-21 : Dibangunkan sebuah gedung Nur di surga
Malam ke-22 : Akan aman dihari kiamat dari bencana yang menyedihkan dan menggelisahkan
Malam ke-23 : Dibangunkan sebuah kota di surga
Malam ke-24 : Doa yang dipanjatkan sebanyak 24 doa akan dia kabulkan
Malam ke-25 : Dibebaskan dari siksa kubur
Malam ke-26 : Ditingkatkan pahalanya 40 tahun
Malam ke-27 : Melintasi jembatan shirat bagai kilat menyambar
Malam ke-28 : Ditinggikan derajatnya 1000 tingkat disurga
Malam ke-29 : Diberi pahala sebanyak 1000 haji mabrur
Malam ke-30 : Diseru Allah SWT dengan firmanNya,"Ya Hambaku,silakan makan buah-buahan Surga,silakan mandi air Salsabil,dan minumlah dari telaga Kautsar,Akulah Tuhanmu dan kamu adalah hambaku"

Selasa, 03 Agustus 2010

Mengapa Harus Bersholawat

"Innallooha wamalaaikatahuu yusholluuna 'alannabiy....
Ya ayyuhalladziina aamanuu sholluu 'alaihi wasallimuu tasliimaa"

Merujuk ayat tersebut,
jelas sangat sombong  jika kita mengabaikan sholawat.
Alloh yang menciptakan dan mengutus beliau
bahkan mendo'akan Beliau melalui sholawat
begitu pula para malaikat...

Bukankah sudah dijamin bahwa Nabi itu "ma'shum"
Bukankah Nabi SAW sudah menggenggam tiket ke surga

Ibarat bak mandi yang sudah penuh terisi oleh air
kemudian selalu kita tambahkan air kedalamnya
kemana tumpahan air tersebut akan akan jatuh,
pasti kepada kita yang sudah menuangkan air kedalamnya

Begitu juga Rosul SAW....
Semakin sering kita membaca sholawat
maka semakin banyak pula
kita memperoleh kasih sayang dan keselamatan dari Alloh SWT

"Dengan meperbanyak sholawat kepada nabi
Dengan idzin Alloh SWT
Sihir, bala' dan semua kejahatan dari manusia akan menyingkir dari
orang-orang yang gemar membaca sholawat"
Mengutip dhawuh Al maghfurlah Syaichunaa Abdul Hannan Hisyam Ath Thubany

Wallohu a'lam bishowab 'alaa ma 'alimna...

Komentar Mereka tentang Nabi Muhammad SAW



MAHATMA GANDHI (Komentar mengenai karakter Muhammad di YOUNG INDIA)

Pernah saya bertanya-tanya siapakah tokoh yang paling mempengaruhi manusia… Saya lebih dari yakin bahwa bukan pedanglah yang memberikan kebesaran pada Islam pada masanya. Tapi ia datang dari kesederhanaan, kebersahajaan, kehati-hatian Muhammad; serta pengabdian luar biasa kepada teman dan pengikutnya, tekadnya, keberaniannya, serta keyakinannya pada Tuhan dan tugasnya. Semua ini (dan bukan pedang ) menyingkirkan segala halangan. Ketika saya menutup halaman terakhir volume 2 (biografi Muhammad), saya sedih karena tiada lagi cerita yang tersisa dari hidupnya yang agung.

Sir George Bernard Shaw (The Genuine Islam,’ Vol. 1, No. 8, 1936.)

“Jika ada agama yang berpeluang menguasai Inggris bahkan Eropa – beberapa ratus tahun dari sekarang, Islam-lah agama tersebut.”


Saya senantiasa menghormati agama Muhammad karena potensi yang dimilikinya. Ini adalah satu-satunya agama yang bagi saya memiliki kemampuan menyatukan dan merubah peradaban. Saya sudah mempelajari Muhammad sesosok pribadi agung yang jauh dari kesan seorang anti-kristus, dia harus dipanggil ’sang penyelamat kemanusiaan”

“Saya yakin, apabila orang semacam Muhammad memegang kekuasaan tunggal di dunia modern ini, dia akan berhasil mengatasi segala permasalahan sedemikian hingga membawa kedamaian dan kebahagiaan yang dibutuhkan dunia: Ramalanku, keyakinan yang dibawanya akan diterima Eropa di masa datang dan memang ia telah mulai diterima Eropa saat ini.

“Dia adalah manusia teragung yang pernah menginjakkan kakinya di bumi ini. Dia membawa sebuah agama, mendirikan sebuah bangsa, meletakkan dasar-dasar moral, memulai sekian banyak gerakan pembaruan sosial dan politik, mendirikan sebuah masyarakat yang kuat dan dinamis untuk melaksanakan dan mewakili seluruh ajarannya, dan ia juga telah merevolusi pikiran serta perilaku manusia untuk seluruh masa yang akan datang.

Dia adalah Muhammad (SAW). Dia lahir di Arab tahun 570 masehi, memulai misi mengajarkan agama kebenaran, Islam (penyerahan diri pada Tuhan) pada usia 40 dan meninggalkan dunia ini pada usia 63. Sepanjang masa kenabiannya yang pendek (23 tahun) dia telah merubah Jazirah Arab dari paganisme dan pemuja makhluk menjadi para pemuja Tuhan yang Esa, dari peperangan dan perpecahan antar suku menjadi bangsa yang bersatu, dari kaum pemabuk dan pengacau menjadi kaum pemikir dan penyabar, dari kaum tak berhukum dan anarkis menjadi kaum yang teratur, dari kebobrokan ke keagungan moral. Sejarah manusia tidak pernah mengenal tranformasi sebuah masyarakat atau tempat sedahsyat ini bayangkan ini terjadi dalam kurun waktu hanya sedikit di atas DUA DEKADE.”

MICHAEL H. HART (THE 100: A RANKIN G OF THE MOST INFLUENTIAL PERSONS IN HISTORY, New York, 1978)

Pilihan saya untuk menempatkan Muhammad pada urutan teratas mungkin mengejutkan semua pihak, tapi dialah satu-satunya orang yang sukses baik dalam tataran sekular maupun agama. (hal. 33). Lamar tine, seorang sejarawan terkemuka menyatakan bahwa: “Jika keagungan sebuah tujuan, kecilnya fasilitas yang diberikan untuk mencapai tujuan tersebut, serta menakjubkannya hasil yang dicapai menjadi tolok ukur kejeniusan seorang manusia; siapakah yang berani membandingkan tokoh hebat manapun dalam sejarah modern dengan Muhammad? Tokoh-tokoh itu membangun pasukan, hukum dan kerajaan saja. Mereka hanyalah menciptakan kekuatan-kekuatan material yang hancur bahkan di depan mata mereka sendiri.

Muhammad bergerak tidak hanya dengan tentara, hukum, kerajaan, rakyat dan dinasti, tapi jutaan manusia di dua per tiga wilayah dunia saat itu; lebih dari itu, ia telah m erubah altar-altar pemujaan, sesembahan, agama, pikiran, kepercayaan serta jiwa… Kesabarannya dalam kemenangan dan ambisinya yang dipersembahkan untuk satu tujuan tanpa sama sekali berhasrat membangun kekuasaan, sembahyang-sembahyangnya, dialognya dengan Tuhan, kematiannnya dan kemenangan-kemenangan (umatnya) setelah kematiannya; semuanya membawa keyakinan umatnya hingga ia memiliki kekuatan untuk mengembalikan sebuah dogma. Dogma yang mengajarkan ketunggalan dan kegaiban (immateriality) Tuhan yang mengajarkan siapa sesungguhnya Tuhan. Dia singkirkan tuhan palsu dengan kekuatan dan mengenalkan tuhan yang sesungguhnya dengan kebijakan. Seorang filsuf yang juga seorang orator, apostle (hawariyyun, 12 orang pengikut Yesus-pen.), prajurit, ahli hukum, penakluk ide, pengembali dogma-dogma rasional dari sebuah ajaran tanpa pengidolaan, pendiri 20 kerajaan di bumi dan satu kerajaan spiritual, ialah Muhammad. Dari semua standar bagaimana kehebatan seorang manusia diukur, mungkin kita patut bertanya: adakah orang yang lebih agung dari dia?”

LA MARTINE, HISTOIRE DE LA TURQUIE, Paris, 1854, Vol. II, pp 276-277

“Dunia telah menyaksikan banyak pribadi-pribadi agung. Namun, dari orang orang tersebut adalah orang yang sukses pada satu atau dua bidang saja misalnya agama atau militer. Hidup dan ajaran orang-orang ini seringkali terselimuti kabut waktu dan zaman. Begitu banyak spekulasi tentang waktu dan tempat lahir mereka, cara dan gaya hidup mereka, sifat dan detail ajaran mereka, serta tingkat dan ukuran kesuksesan mereka sehingga sulit bagi manusia untuk merekonstruksi ajaran dan hidup tokoh-tokoh ini.Tidak demikian dengan orang ini. Muhammad (SAW) telah begitu tinggi menggapai dalam berbagai bidang pikir dan perilaku manusia dalam sebuah episode cemerlang sejarah manusia. Setiap detil dari kehidupan pribadi dan ucapan-ucapannya telah secara akurat didokumentasikan dan dijaga dengan teliti sampai saat ini. Keaslian ajarannya begitu terjaga, tidak saja oleh karena penelusuran yang dilakukan para pengikut setianya tapi juga oleh para penentangnya. Muhammad adalah seorang agamawan, reformis sosial, teladan moral, administrator massa, sahabat setia, teman yang menyenangkan, suami yang penuh kasih dan seorang ayah yang penyayang – semua menjadi satu.

Tiada lagi manusia dalam sejarah melebihi atau bahkan menyamainya dalam setiap aspek kehidupan tersebut -hanya dengan kepribadian seperti dia-lah keagungan seperti ini dapat diraih.”

K. S. RAMAKRISHNA RAO, Professor Philosophy dalam bookletnya, “Muhammad, The Prophet of Islam”

Kepribadian Muhammad, hhmm sangat sulit untuk menggambarkannya dengan tepat. Saya pun hanya bisa menangkap sekilas saja: betapa ia adalah lukisan yang indah. Anda bisa lihat Muhammad s ang Nabi, Muhammad sang pengusaha, Muhammad sang negarawan, Muhammad sang orator ulung, Muhammad sang pembaharu, Muhammad sang pelindung anak yatim-piatu,

Muhammad sang pelindung hamba sahaya, Muhammad sang pembela hak wanita, Muhammad sang hakim, Muhamad sang pemuka agama. Dalam setiap perannya tadi, ia adalah seorang pahlawan.

Saat ini, 14 abad kemudian, kehidupan dan ajaran Muhammad tetap selamat, tiada yang hilang atau berubah sedikit pun. Ajaran yang menawarkan secercah harapan abadi tentang obat atas segala penyakit kemanusiaan yang ada dan telah ada sejak masa hidupnya. Ini bukanlah klaim seorang pengikutnya tapi juga sebuah simpulan tak terelakkan dari sebuah analisis sejarah yang kritis dan tidak bias.

PROF. SNOUCK HURGRONJE

Liga bangsa-bangsa yang didirikan Nabi umat Islam telah meletakkan dasar-dasar persatuan internasional dan persaudaraan manusia di atas pondasi yang universal yang menerangi bagi bangsa lain. Buktinya, sampai saat ini tiada satu bangsa pun di dunia yang mampu menyamai Islam dalam capaiannya mewujudkan ide persatuan bangsa-bangsa.

Dunia telah banyak mengenal konsep ketuhanan, telah banyak individu yang hidup dan misinya lenyap menjadi legenda. Sejarah menunjukkan tiada satu pun legenda ini yang menyamai bahkan sebagian dari apa yang Muhammad capai. Seluruh jiwa raganya ia curahkan untuk satu tujuan: menyatukan manusia dalam pengabdian kapada Tuhan dalam aturan-aturan ketinggian moral. Muhammad atau pengikutnya tidak pernah dalam sejarah menyatakan bahwa ia adalah putra Tuhan atau reinkarnasi Tuhan atau seorang jelmaan Tuhan dia selalu sejak dahulu sampai saat ini menganggap dirinya dan dianggap oleh pengikutnya hanyalah sebagai seorang pesuruh yang dipilih Tuhan.

THOMAS CARLYLE in his HEROES AND HEROWORSHIP

Betapa menakjubkan seorang manusia sendirian dapat mengubah suku-suku yang saling berperang dan kaum nomaden (Baduy) menjadi sebuah bangsa yang paling maju dan paling berperadaban hanya dalam waktu kurang dari dua dekade.

“Kebohongan yang dipropagandakan kaum Barat yang diselimutkan kepada orang ini (Muhammad) hanyalah mempermalukan diri kita sendiri. “Sesosok jiwa besar yang tenang, seorang yang mau tidak mau harus dijunjung tinggi. Dia diciptakan untuk menerangi dunia, begitulah perintah Sang Pencipta Dunia.

EDWARD GIBBON and SIMON OCKLEY speaking on the profession of ISLAM

Saya percaya bahwa Tuhan adalah tunggal dan Muhammad adalah pesuruh-Nya adalah pengakuan kebenaran Islam yang simpel dan seragam. Tuhan tidak pernah dihinakan dengan pujaan-pujaan kemakhlukan; penghormatan terhadap Sang Nabi tidak pernah berubah menjadi pengkultusan berlebihan; dan prinsip-prinsip hidupnya telah memberinya penghormatan dari pengikutnya dalam batas-batas akal dan agama (HISTORY OF THE SARACEN EMPIRES, London, 1870, p. 54).

Muhammad tidak lebih dari seorang manusia biasa. Tapi ia adalah manusia dengan tugas mulia untuk menyatukan manusia dalam pengabdian terhadap satu dan hanya satu Tuhan serta untuk mengajarkan hidup yang jujur dan lurus sesuai perintah Tuhan. Dia selalu menggambarkan dirinya sebagai ‘hamba dan pesuruh Tuhan dan demikianlah juga setiap tindakannya.