Pendahuluan
Dalam rentang waktu dan sejarah yang panjang, manusia pernah
sangat mengagungkan kemampuan otak dan daya nalar (IQ).
Kemampuan berfikir dianggap sebagai primadona. Potensi diri yang lain
dimarginalkan. Pola pikir dan cara pandang yang demikian telah
melahirkan manusia terdidik dengan otak yang cerdas tetapi sikap.,
perilaku dan pola hidup sangat kontras dengan kemampuan
intelektualnya. Banyak orang yang cerdas secara akademik tetapi gagal
dalam pekerjaan dan kehidupan sosialnya. Mereka memiliki kepribadian
yang terbelah (split personality). Di mana tidak terjadi integrasi antara
otak dan hati. Kondisi tersebut pada gilirannya menimbulkan krisis multi
dimensi yang sangat memprihatinkan.
Fenomena tersebut telah menyadarkan para pakar bahwa
kesuksesan seseorang tidak hanya ditentukan oleh kemampuan otak dan
daya pikir semata, malah lebih banyak ditentukan oleh kecerdasan
emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ). Tentunya ada yang salah
dalam pola pembangunan SDM selama ini, yakni terlalu mengedepankan
IQ, dengan mengabaikan EQ dan SQ. Oleh karena itu kondisi demikian
sudah waktunya diakhiri, di mana pendidikan harus diterapkan secara
seimbang, dengan memperhatikan dan memberi penekanan yang sama
kepada IQ, EQ dan SQ.
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah, bagaimana konsep
Islam tentang keseimbangan IQ, EQ dan SQ. Apakah Islam juga
mengutamakan IQ semata atau sebaliknya memberi penekanan yang
sama terhadap ketiga potensi tersebut. Makalah sederhana ini mencoba
mendeskripsikan konsep Islam tentang keseimbangan IQ , EQ dan SQ.
Ajaran Islam Tentang IQ, EQ dan SO
Selaku orang yang beriman, tidak perlu ada keraguan betapakembali.
2. Firman-Nya dalam ar-Ra'du 4 mengajak manusia untuk merenungkan
betapa variatifnya bentuk, rasa dan warna tumbuh-tumbuhan dan
buah-buahan, padahal berasal dari tanah yang sama.
3. Firman-Nya dalam an-Nahlu 12 mengimbau orang yang berfikir untuk
memikirkan pergantian malam dengan siang dan perjalanan planet-
planet yang kesemuanya itu bergerak dengan aturan Allah.
4. Firman-Nya dalam ar-Rum 24 mengajak manusia untuk memikirkan
proses turunnya hujan dan manfaat air hujan bagi kehidupan di muka
bumi.
5. Teori "Big Bang" disebut al-Qur'an dalam al-Anbiyaa':30, teori
"Nebula" (1 C': milyar galaksi) dalam ar-Rahman :38, thawaf alam
semesta dalam al-Israa:44, dan "Black Hole"dengan gravitasinya yang
sangat kuat, menjangkar dan menarik seluruh planet agar tetap pada
orbitnya , dalam Yasin 38-40, dan sebagainya.
Kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan,
memahami dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi
sebagai sumber energi, informasi koneksi dan pengaruh yang
manusiawi.2 Dapat dikatakan bahwa EQ adalah kemampuan mendengar
suara hati sebagai sumber inform asi. Untuk pemilik EQ yang baik , baginya
infomasi tidak hanya d idapat lewat panca indra semata , tetapi ada
sumber yang lain , dari dalam dirinya sendiri yakni suara hati. Malahan
sumber infomasi yang disebut terakhir akan menyaring dan memilah
informasi yang didapat dari panca indra .
Substansi dari kecerdasan emosional adalah kemampuan
merasakan dan memahami un tuk kemudian disikapi secara manusiawi .
Orang yang EQ - nya baik , dap at memahami perasaan orang lain , dapat
membaca yang tersurat dan yang tersirat , dapat menangk ap bahasa
verbal dan non verbal . Semua pemahaman tersebut akan menuntunnya
agar bersikap sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan lingkungannya
Dapat dimengert i kenapa orang yang EQ - nya baik , sekaligu s kehidupan
sosialnya juga baik . Lain tidak karena orang tersebut dapat merespon
tuntutan lingkungannya dengan tepat .
Di samping itu , kecerdasan emosional mengajarkan tentang5. Hadis Rasulullah SAW menyatakan bahwa di dalam tubuh manusia
ada segumpal daging, bila ia baik baiklah seluruh tubuh , dan bila ia
rusak , rusak pulalah seluruh tubuh. Segumpal daging itu adalah hati.
6. Hadis Rasulullah SAW menyatakan bahwa bila manusia berbuat
dosa tumbuhlah bintik-bintik hitam di hatinya. Bila dosanya
bertambah, maka bertambah pulalah bintik-bintik hitam tersebut,
yang kadang kala sampai menutup seluruh hatinya.
Mengacu kepada ayat dan hadis di atas dapat disimpulkan bahwa
EQ berkaitan erat dengan kehidupan keagamaan . Apabila petunjuk
agama dijadikan panduan kehidupan, maka akan berdampak positif
terhadap kecerdasan emosional . Begitu pula sebaliknya.
Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi
persoalan makna atau value, yakni kecerdasan untuk menempatkan
perilaku dan hidup dalam konteks makna yang lebih luas. Kecerdasan
untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna
dibanding dengan yang lain. Dapat juga dikatakan bahwa kecerdasan
spiritual merupakan kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap
setiap perilaku dan kegiatan, melalui langkah- langkah dan pemikiran
yang bersifat fitrah dalam upaya menggapai kualitas hanif dan ikhlas5. SQ
adalah suara hati Ilahiyah yang memotivasi seseorang untuk be rbuat
atau tidak berbuat .
Kalau EQ berpusat di hati, maka SQ berpusat pada "hati nurani"
(Fuad/dhamir). Kebenaran suara fuad tidak perlu diragukan Sejak awal
kejadiannya, "fuad" telah tunduk kepada perjanjian ketuhanan "
Bukankah Aku ini Tuhanmu ?" Mereka menjawab :" Betul (Engkau Tuhan
kami ), kami bersaksi "( al-A'raaf,7:172 ). Di samping itu, secara eksplisit
Allah SWT menyatakan bahwa penciptaan Fuad/ al- idah selaku
komponen utama manusia terjadi pada saat manusia masih dalam rahim
ibunya (al-Sajadah,32:9). Tentunya ada makna yang tersirat di balik
informasi Allah tentang saat penciptaan fuad karena Sang Pencipta tidak
memberikan informasi yang sama tentang waktu penciptaan akal dan
qalbu. Isyarat yang dapat ditangkap dari perbedaan tersebut adalah
bahwa kebenaran suara fuad jauh melampaui kebenaran suara akal dan
qalbu .saling membutuhkan dan melengkapi . Namun kalau akan dibedakan ,
maka SQ merupakan "Prima Causa " dari IQ dan EQ. SQ mengajarkan
interaksi manusia dengan al-Khalik , sementara IQ dan EQ mengajarkan
interaksi manusia dengan dirinya dan alam di sekitarnya. Tanpa ketiganya
bekerja proporsional, maka manusia tidak akan dapat menggapai
statusnya sebagai "Khalifah" di muka bumi.
Oleh karena Islam memberikan penekanan yang sama terhadap "
hablun min Allah " dan "hablun min al-naas ", maka dapat diyakini
bahwa keseimbangan IQ, EQ dan SQ merupakan substansi dari ajaran
Islam. Jika selama ini orang Islam sadar atau tidak, turut mengagungkan
dan memberi penekanan terhadap pendidikan akal dengan
mengenyampingkan pendidikan hati dan hati nurani berarti orang
Islam telah mengabaikan semangat dan ajaran agamanya. Kondisi yang
tidak ideal tersebut sudah waktunya diakhiri , dengan memberikan
pendidikan dan kepedulian yang sama terhadap IQ, EQ dan SQ .
Wallah 'alamu bi al-shawab
1 A. Winarno dan Tri Saksono, Kecerdasan Emosional, Jakarta, LAN, 2001, hal. 4.
2 Ibid, hal. 8
3 Ary Ginanjar Agustian, ESQ , Jakarta, Penerbit Arga, 2002, Cet. 7, hal. xliii
4 Daniel Goleman, Working with Emotional Intelligence, (New York : Bantam Books, 1999)
hal. 13.
5 Ary Ginanjar Agustian, ESQ, Op. cit., hal 57
6 Taufik Bahaudin, Brainware Management, Jakarta : PT Gramedia, 2000, cet. Kedua, hal.
60
7 Ary Ginanjar Agustia, loc.cit
Kamis, 19 Agustus 2010
Rabu, 18 Agustus 2010
Rahasia dibalik Sholat tarowih
Shalat tarawih di bulan ramadan
hukumnya sunnah muakkad bagi umat islam .
Oleh sebab itu usahakan
kita jangan sampai meninggalkan bulan ramadan
Dibawah ini adalah fadhilah / pahala salat tarawih tiap malamnya:
Malam ke-1 : Orang mu'min diampuni dosanya ,bersih seperti bayi lahir dari kandungan ibunya
Malam ke-2 : Allah mengampuni dosa kita dan kedua orang tua(Bapak-ibu)kita
Malam ke-3 : Malaikat memanggil dari alam 'Arasy,berseru:"Segeralah kamu beramal,Allah mengampuni dosa-dosamu terdahulu"
Malam ke-4 : Diberi pahala Sebanyak membaca Taurat,Injil,Zabur,Al-Qur'an
Malam ke-5 : Di beri pahala sebanyak shalat di Masjidil haram,Masjidil Aqsha,dan Masjid Nabawi
Malam ke-6 : Diberi pahala sebanyak pahala tawaf di Baitul Makmur,dan setiap batu-batuan dan Tanah liat beristighfar untuknya
Malam ke-7 : Seolah-olah bertemu Nabi Musa berjuang bersama melawan Firaun dan Haman
Malam ke-8 : Diberi segala apa yang diterima oleh Nabi Ibrahim
Malam ke-9 : Seolah-olah beribadah seperti yang dikerjakan Nabi Muhammad SAW
Malam ke-10: Diberi kebaikan dunia akhirat
Malam ke-11 : Bakal meniggal dunia bersih dari segala dosa seperti bayi yang baru dilahirkan
Malam ke-12 : Wajah kita akan bercahaya seperti bulan purnama dihari kiamat
Malam ke-13 : Kelak dihari kiamat akan aman dari segala kejahatan
Malam ke-14 : Dibebaskan dari hisab,dan para malaikat memberi kesaksian atas ibadah tarawih kita
Malam ke-15 : malaikat bersholawat pada kita,penaggung 'Arasy dan kursi
Malam ke-16 : Dibebaskan dari segala siksa neraka dan bebas pula masuk surga
Malam ke-17 : Diberi pahala yang diterima para nabi
Malam ke-18 : Malaikat memanggil "Ya hamba Allah,engkau dan kedua orang tuamu telah diridhoi oleh Allah SWT
Malam ke-19 : Ditinggikan derajatnya di surga Firdaus
Malam ke-20 : Diberi pahala syuhadak dan sholihin
Malam ke-21 : Dibangunkan sebuah gedung Nur di surga
Malam ke-22 : Akan aman dihari kiamat dari bencana yang menyedihkan dan menggelisahkan
Malam ke-23 : Dibangunkan sebuah kota di surga
Malam ke-24 : Doa yang dipanjatkan sebanyak 24 doa akan dia kabulkan
Malam ke-25 : Dibebaskan dari siksa kubur
Malam ke-26 : Ditingkatkan pahalanya 40 tahun
Malam ke-27 : Melintasi jembatan shirat bagai kilat menyambar
Malam ke-28 : Ditinggikan derajatnya 1000 tingkat disurga
Malam ke-29 : Diberi pahala sebanyak 1000 haji mabrur
Malam ke-30 : Diseru Allah SWT dengan firmanNya,"Ya Hambaku,silakan makan buah-buahan Surga,silakan mandi air Salsabil,dan minumlah dari telaga Kautsar,Akulah Tuhanmu dan kamu adalah hambaku"
hukumnya sunnah muakkad bagi umat islam .
Oleh sebab itu usahakan
kita jangan sampai meninggalkan bulan ramadan
Dibawah ini adalah fadhilah / pahala salat tarawih tiap malamnya:
Malam ke-1 : Orang mu'min diampuni dosanya ,bersih seperti bayi lahir dari kandungan ibunya
Malam ke-2 : Allah mengampuni dosa kita dan kedua orang tua(Bapak-ibu)kita
Malam ke-3 : Malaikat memanggil dari alam 'Arasy,berseru:"Segeralah kamu beramal,Allah mengampuni dosa-dosamu terdahulu"
Malam ke-4 : Diberi pahala Sebanyak membaca Taurat,Injil,Zabur,Al-Qur'an
Malam ke-5 : Di beri pahala sebanyak shalat di Masjidil haram,Masjidil Aqsha,dan Masjid Nabawi
Malam ke-6 : Diberi pahala sebanyak pahala tawaf di Baitul Makmur,dan setiap batu-batuan dan Tanah liat beristighfar untuknya
Malam ke-7 : Seolah-olah bertemu Nabi Musa berjuang bersama melawan Firaun dan Haman
Malam ke-8 : Diberi segala apa yang diterima oleh Nabi Ibrahim
Malam ke-9 : Seolah-olah beribadah seperti yang dikerjakan Nabi Muhammad SAW
Malam ke-10: Diberi kebaikan dunia akhirat
Malam ke-11 : Bakal meniggal dunia bersih dari segala dosa seperti bayi yang baru dilahirkan
Malam ke-12 : Wajah kita akan bercahaya seperti bulan purnama dihari kiamat
Malam ke-13 : Kelak dihari kiamat akan aman dari segala kejahatan
Malam ke-14 : Dibebaskan dari hisab,dan para malaikat memberi kesaksian atas ibadah tarawih kita
Malam ke-15 : malaikat bersholawat pada kita,penaggung 'Arasy dan kursi
Malam ke-16 : Dibebaskan dari segala siksa neraka dan bebas pula masuk surga
Malam ke-17 : Diberi pahala yang diterima para nabi
Malam ke-18 : Malaikat memanggil "Ya hamba Allah,engkau dan kedua orang tuamu telah diridhoi oleh Allah SWT
Malam ke-19 : Ditinggikan derajatnya di surga Firdaus
Malam ke-20 : Diberi pahala syuhadak dan sholihin
Malam ke-21 : Dibangunkan sebuah gedung Nur di surga
Malam ke-22 : Akan aman dihari kiamat dari bencana yang menyedihkan dan menggelisahkan
Malam ke-23 : Dibangunkan sebuah kota di surga
Malam ke-24 : Doa yang dipanjatkan sebanyak 24 doa akan dia kabulkan
Malam ke-25 : Dibebaskan dari siksa kubur
Malam ke-26 : Ditingkatkan pahalanya 40 tahun
Malam ke-27 : Melintasi jembatan shirat bagai kilat menyambar
Malam ke-28 : Ditinggikan derajatnya 1000 tingkat disurga
Malam ke-29 : Diberi pahala sebanyak 1000 haji mabrur
Malam ke-30 : Diseru Allah SWT dengan firmanNya,"Ya Hambaku,silakan makan buah-buahan Surga,silakan mandi air Salsabil,dan minumlah dari telaga Kautsar,Akulah Tuhanmu dan kamu adalah hambaku"
Selasa, 03 Agustus 2010
Mengapa Harus Bersholawat
"Innallooha wamalaaikatahuu yusholluuna 'alannabiy....
Ya ayyuhalladziina aamanuu sholluu 'alaihi wasallimuu tasliimaa"
Merujuk ayat tersebut,
jelas sangat sombong jika kita mengabaikan sholawat.
Alloh yang menciptakan dan mengutus beliau
bahkan mendo'akan Beliau melalui sholawat
begitu pula para malaikat...
Bukankah sudah dijamin bahwa Nabi itu "ma'shum"
Bukankah Nabi SAW sudah menggenggam tiket ke surga
Ibarat bak mandi yang sudah penuh terisi oleh air
kemudian selalu kita tambahkan air kedalamnya
kemana tumpahan air tersebut akan akan jatuh,
pasti kepada kita yang sudah menuangkan air kedalamnya
Begitu juga Rosul SAW....
Semakin sering kita membaca sholawat
maka semakin banyak pula
kita memperoleh kasih sayang dan keselamatan dari Alloh SWT
"Dengan meperbanyak sholawat kepada nabi
Dengan idzin Alloh SWT
Sihir, bala' dan semua kejahatan dari manusia akan menyingkir dari
orang-orang yang gemar membaca sholawat"
Mengutip dhawuh Al maghfurlah Syaichunaa Abdul Hannan Hisyam Ath Thubany
Wallohu a'lam bishowab 'alaa ma 'alimna...
Komentar Mereka tentang Nabi Muhammad SAW
MAHATMA GANDHI (Komentar mengenai karakter Muhammad di YOUNG INDIA)
Pernah saya bertanya-tanya siapakah tokoh yang paling mempengaruhi manusia… Saya lebih dari yakin bahwa bukan pedanglah yang memberikan kebesaran pada Islam pada masanya. Tapi ia datang dari kesederhanaan, kebersahajaan, kehati-hatian Muhammad; serta pengabdian luar biasa kepada teman dan pengikutnya, tekadnya, keberaniannya, serta keyakinannya pada Tuhan dan tugasnya. Semua ini (dan bukan pedang ) menyingkirkan segala halangan. Ketika saya menutup halaman terakhir volume 2 (biografi Muhammad), saya sedih karena tiada lagi cerita yang tersisa dari hidupnya yang agung.
Sir George Bernard Shaw (The Genuine Islam,’ Vol. 1, No. 8, 1936.)
“Jika ada agama yang berpeluang menguasai Inggris bahkan Eropa – beberapa ratus tahun dari sekarang, Islam-lah agama tersebut.”
Saya senantiasa menghormati agama Muhammad karena potensi yang dimilikinya. Ini adalah satu-satunya agama yang bagi saya memiliki kemampuan menyatukan dan merubah peradaban. Saya sudah mempelajari Muhammad sesosok pribadi agung yang jauh dari kesan seorang anti-kristus, dia harus dipanggil ’sang penyelamat kemanusiaan”
“Saya yakin, apabila orang semacam Muhammad memegang kekuasaan tunggal di dunia modern ini, dia akan berhasil mengatasi segala permasalahan sedemikian hingga membawa kedamaian dan kebahagiaan yang dibutuhkan dunia: Ramalanku, keyakinan yang dibawanya akan diterima Eropa di masa datang dan memang ia telah mulai diterima Eropa saat ini.
“Dia adalah manusia teragung yang pernah menginjakkan kakinya di bumi ini. Dia membawa sebuah agama, mendirikan sebuah bangsa, meletakkan dasar-dasar moral, memulai sekian banyak gerakan pembaruan sosial dan politik, mendirikan sebuah masyarakat yang kuat dan dinamis untuk melaksanakan dan mewakili seluruh ajarannya, dan ia juga telah merevolusi pikiran serta perilaku manusia untuk seluruh masa yang akan datang.
Dia adalah Muhammad (SAW). Dia lahir di Arab tahun 570 masehi, memulai misi mengajarkan agama kebenaran, Islam (penyerahan diri pada Tuhan) pada usia 40 dan meninggalkan dunia ini pada usia 63. Sepanjang masa kenabiannya yang pendek (23 tahun) dia telah merubah Jazirah Arab dari paganisme dan pemuja makhluk menjadi para pemuja Tuhan yang Esa, dari peperangan dan perpecahan antar suku menjadi bangsa yang bersatu, dari kaum pemabuk dan pengacau menjadi kaum pemikir dan penyabar, dari kaum tak berhukum dan anarkis menjadi kaum yang teratur, dari kebobrokan ke keagungan moral. Sejarah manusia tidak pernah mengenal tranformasi sebuah masyarakat atau tempat sedahsyat ini bayangkan ini terjadi dalam kurun waktu hanya sedikit di atas DUA DEKADE.”
MICHAEL H. HART (THE 100: A RANKIN G OF THE MOST INFLUENTIAL PERSONS IN HISTORY, New York, 1978)
Pilihan saya untuk menempatkan Muhammad pada urutan teratas mungkin mengejutkan semua pihak, tapi dialah satu-satunya orang yang sukses baik dalam tataran sekular maupun agama. (hal. 33). Lamar tine, seorang sejarawan terkemuka menyatakan bahwa: “Jika keagungan sebuah tujuan, kecilnya fasilitas yang diberikan untuk mencapai tujuan tersebut, serta menakjubkannya hasil yang dicapai menjadi tolok ukur kejeniusan seorang manusia; siapakah yang berani membandingkan tokoh hebat manapun dalam sejarah modern dengan Muhammad? Tokoh-tokoh itu membangun pasukan, hukum dan kerajaan saja. Mereka hanyalah menciptakan kekuatan-kekuatan material yang hancur bahkan di depan mata mereka sendiri.
Muhammad bergerak tidak hanya dengan tentara, hukum, kerajaan, rakyat dan dinasti, tapi jutaan manusia di dua per tiga wilayah dunia saat itu; lebih dari itu, ia telah m erubah altar-altar pemujaan, sesembahan, agama, pikiran, kepercayaan serta jiwa… Kesabarannya dalam kemenangan dan ambisinya yang dipersembahkan untuk satu tujuan tanpa sama sekali berhasrat membangun kekuasaan, sembahyang-sembahyangnya, dialognya dengan Tuhan, kematiannnya dan kemenangan-kemenangan (umatnya) setelah kematiannya; semuanya membawa keyakinan umatnya hingga ia memiliki kekuatan untuk mengembalikan sebuah dogma. Dogma yang mengajarkan ketunggalan dan kegaiban (immateriality) Tuhan yang mengajarkan siapa sesungguhnya Tuhan. Dia singkirkan tuhan palsu dengan kekuatan dan mengenalkan tuhan yang sesungguhnya dengan kebijakan. Seorang filsuf yang juga seorang orator, apostle (hawariyyun, 12 orang pengikut Yesus-pen.), prajurit, ahli hukum, penakluk ide, pengembali dogma-dogma rasional dari sebuah ajaran tanpa pengidolaan, pendiri 20 kerajaan di bumi dan satu kerajaan spiritual, ialah Muhammad. Dari semua standar bagaimana kehebatan seorang manusia diukur, mungkin kita patut bertanya: adakah orang yang lebih agung dari dia?”
LA MARTINE, HISTOIRE DE LA TURQUIE, Paris, 1854, Vol. II, pp 276-277
“Dunia telah menyaksikan banyak pribadi-pribadi agung. Namun, dari orang orang tersebut adalah orang yang sukses pada satu atau dua bidang saja misalnya agama atau militer. Hidup dan ajaran orang-orang ini seringkali terselimuti kabut waktu dan zaman. Begitu banyak spekulasi tentang waktu dan tempat lahir mereka, cara dan gaya hidup mereka, sifat dan detail ajaran mereka, serta tingkat dan ukuran kesuksesan mereka sehingga sulit bagi manusia untuk merekonstruksi ajaran dan hidup tokoh-tokoh ini.Tidak demikian dengan orang ini. Muhammad (SAW) telah begitu tinggi menggapai dalam berbagai bidang pikir dan perilaku manusia dalam sebuah episode cemerlang sejarah manusia. Setiap detil dari kehidupan pribadi dan ucapan-ucapannya telah secara akurat didokumentasikan dan dijaga dengan teliti sampai saat ini. Keaslian ajarannya begitu terjaga, tidak saja oleh karena penelusuran yang dilakukan para pengikut setianya tapi juga oleh para penentangnya. Muhammad adalah seorang agamawan, reformis sosial, teladan moral, administrator massa, sahabat setia, teman yang menyenangkan, suami yang penuh kasih dan seorang ayah yang penyayang – semua menjadi satu.
Tiada lagi manusia dalam sejarah melebihi atau bahkan menyamainya dalam setiap aspek kehidupan tersebut -hanya dengan kepribadian seperti dia-lah keagungan seperti ini dapat diraih.”
K. S. RAMAKRISHNA RAO, Professor Philosophy dalam bookletnya, “Muhammad, The Prophet of Islam”
Kepribadian Muhammad, hhmm sangat sulit untuk menggambarkannya dengan tepat. Saya pun hanya bisa menangkap sekilas saja: betapa ia adalah lukisan yang indah. Anda bisa lihat Muhammad s ang Nabi, Muhammad sang pengusaha, Muhammad sang negarawan, Muhammad sang orator ulung, Muhammad sang pembaharu, Muhammad sang pelindung anak yatim-piatu,
Muhammad sang pelindung hamba sahaya, Muhammad sang pembela hak wanita, Muhammad sang hakim, Muhamad sang pemuka agama. Dalam setiap perannya tadi, ia adalah seorang pahlawan.
Saat ini, 14 abad kemudian, kehidupan dan ajaran Muhammad tetap selamat, tiada yang hilang atau berubah sedikit pun. Ajaran yang menawarkan secercah harapan abadi tentang obat atas segala penyakit kemanusiaan yang ada dan telah ada sejak masa hidupnya. Ini bukanlah klaim seorang pengikutnya tapi juga sebuah simpulan tak terelakkan dari sebuah analisis sejarah yang kritis dan tidak bias.
PROF. SNOUCK HURGRONJE
Liga bangsa-bangsa yang didirikan Nabi umat Islam telah meletakkan dasar-dasar persatuan internasional dan persaudaraan manusia di atas pondasi yang universal yang menerangi bagi bangsa lain. Buktinya, sampai saat ini tiada satu bangsa pun di dunia yang mampu menyamai Islam dalam capaiannya mewujudkan ide persatuan bangsa-bangsa.
Dunia telah banyak mengenal konsep ketuhanan, telah banyak individu yang hidup dan misinya lenyap menjadi legenda. Sejarah menunjukkan tiada satu pun legenda ini yang menyamai bahkan sebagian dari apa yang Muhammad capai. Seluruh jiwa raganya ia curahkan untuk satu tujuan: menyatukan manusia dalam pengabdian kapada Tuhan dalam aturan-aturan ketinggian moral. Muhammad atau pengikutnya tidak pernah dalam sejarah menyatakan bahwa ia adalah putra Tuhan atau reinkarnasi Tuhan atau seorang jelmaan Tuhan dia selalu sejak dahulu sampai saat ini menganggap dirinya dan dianggap oleh pengikutnya hanyalah sebagai seorang pesuruh yang dipilih Tuhan.
THOMAS CARLYLE in his HEROES AND HEROWORSHIP
Betapa menakjubkan seorang manusia sendirian dapat mengubah suku-suku yang saling berperang dan kaum nomaden (Baduy) menjadi sebuah bangsa yang paling maju dan paling berperadaban hanya dalam waktu kurang dari dua dekade.
“Kebohongan yang dipropagandakan kaum Barat yang diselimutkan kepada orang ini (Muhammad) hanyalah mempermalukan diri kita sendiri. “Sesosok jiwa besar yang tenang, seorang yang mau tidak mau harus dijunjung tinggi. Dia diciptakan untuk menerangi dunia, begitulah perintah Sang Pencipta Dunia.
EDWARD GIBBON and SIMON OCKLEY speaking on the profession of ISLAM
Saya percaya bahwa Tuhan adalah tunggal dan Muhammad adalah pesuruh-Nya adalah pengakuan kebenaran Islam yang simpel dan seragam. Tuhan tidak pernah dihinakan dengan pujaan-pujaan kemakhlukan; penghormatan terhadap Sang Nabi tidak pernah berubah menjadi pengkultusan berlebihan; dan prinsip-prinsip hidupnya telah memberinya penghormatan dari pengikutnya dalam batas-batas akal dan agama (HISTORY OF THE SARACEN EMPIRES, London, 1870, p. 54).
Muhammad tidak lebih dari seorang manusia biasa. Tapi ia adalah manusia dengan tugas mulia untuk menyatukan manusia dalam pengabdian terhadap satu dan hanya satu Tuhan serta untuk mengajarkan hidup yang jujur dan lurus sesuai perintah Tuhan. Dia selalu menggambarkan dirinya sebagai ‘hamba dan pesuruh Tuhan dan demikianlah juga setiap tindakannya.
Langganan:
Postingan (Atom)